Toyota Yaris, terutama generasi awal yang dikenal sebagai “Yaris Bakpao”, merupakan salah satu otomotif hatchback asal Jepang yang cukup populer di pasar mobil bekas. Meski dikenal bandel dan nyaman digunakan di dalam kota, setiap kendaraan tentu memiliki beberapa keluhan khas yang sering dialami pemiliknya.
Mulai dari getaran di kabin, masalah rack steer, hingga komponen kaki-kaki seperti ball joint dan karet ball joint pecah yang kerap menjadi perhatian. Dalam artikel ini, mari membahas berbagai “penyakit” Toyota Yaris yang paling sering dikeluhkan, lengkap dengan estimasi biaya service agar kamu bisa mempertimbangkan kebutuhan perawatan.
Table of Contents
TogglePenyakit Toyota Yaris yang Paling Sering Dikeluhkan Pengguna
Sebagai mobil hatchback populer dari Toyota, Yaris mulai dari generasi awal seperti hingga model terbaru memang dikenal memiliki mesin bandel (awet).
Namun, usia pakai dan kebiasaan perawatan tetap mempengaruhi performanya. Agar pemilik maupun calon pembeli Toyota Yaris Bakpao bekas lebih siap, berikut penjelasan lengkap mengenai keluhan yang paling sering muncul, disertai gejala dan penyebabnya:
1. Mesin Brebet atau Mbrebet Saat Akselerasi
Keluhan mesin brebet cukup sering dijumpai pada Toyota Yaris, terutama pada unit yang jarang dirawat. Gejalanya biasanya muncul saat mobil digas, di mana tarikan terasa tersendat dan respons mesin tidak halus. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh throttle body yang kotor, sehingga aliran udara tidak optimal.
Selain itu, busi yang sudah lemah atau koil pengapian yang mulai rusak juga bisa memicu masalah serupa. Jika tidak segera ditangani, performa mobil berangsur turun dan konsumsi BBM bisa ikut meningkat.
2. Transmisi Matic Terasa Ngempos/Telat Pindah Gigi
Pada Yaris bertransmisi CVT, beberapa pengguna mengeluhkan perpindahan gigi yang terasa telat atau seperti ngempos. Masalah ini biasanya muncul karena oli CVT sudah kotor atau kualitasnya menurun, sehingga sistem tidak mampu bekerja dengan respons cepat.
Kampas transmisi yang mulai aus juga dapat menyebabkan gejala perpindahan gigi yang tidak halus. Jika dibiarkan terlalu lama, risiko kerusakan pada unit CVT bisa semakin besar dan biaya perbaikannya tentu tidak murah.
3. Suara Gluduk di Kaki-Kaki Yaris
Suara “gluduk-gluduk” ketika melewati jalan tidak rata menjadi salah satu “penyakit” yang cukup sering ditemui pada Toyota Yaris. Penyebabnya bisa berasal dari link stabilizer yang aus, bushing arm yang mulai retak, atau shock absorber yang melemah.
Ketika komponen-komponen ini sudah tidak lagi bekerja optimal, mobil akan menimbulkan suara ketukan dan membuat kenyamanan berkurang. Penggantian biasanya perlu dilakukan ketika suara semakin sering terdengar atau mobil mulai terasa limbung saat dikemudikan.
4. AC Kurang Dingin atau Tidak Stabil
Beberapa pemilik Yaris juga mengeluhkan AC yang kurang dingin atau tidak stabil dalam menjaga suhu kabin. Kondisi ini biasanya dipicu oleh evaporator yang kotor sehingga aliran udara terhambat.
Selain itu, freon yang sudah berkurang atau magnetic clutch kompresor yang mulai melemah juga bisa menyebabkan embusan AC terasa kurang optimal. Jika tidak segera dibersihkan atau diperbaiki, AC dapat menjadi tidak dingin sama sekali.
5. Konsumsi BBM Jadi Boros
Perubahan konsumsi BBM yang tiba-tiba lebih boros sering membuat pemilik Yaris bingung. Padahal, penyebabnya cukup umum, seperti sensor MAF yang kotor dan tidak lagi membaca aliran udara dengan akurat.
Injektor yang tersumbat juga dapat membuat pembakaran tidak sempurna sehingga BBM terbuang sia-sia. Membersihkan kedua komponen tersebut biasanya cukup untuk mengembalikan efisiensi bahan bakar.
6. Setir Terasa Bergetar di Kecepatan Tertentu
Getaran pada setir Yaris kerap muncul saat mobil melaju pada kecepatan menengah hingga tinggi. Masalah ini sering kali dipicu oleh penyetelan spooring dan balancing yang sudah tidak presisi.
Selain itu, velg yang bengkok akibat menghantam lubang juga bisa membuat getaran merambat hingga ke lingkar kemudi. Dalam beberapa kasus, engine mounting yang melemah membuat getaran mesin lebih terasa di kabin. Pemeriksaan rutin pada kaki-kaki dan balancing dapat membantu menghilangkan masalah ini.
Baca Juga: Estimasi Biaya Perawatan Toyota Yaris Bakpao Lengkap dengan Tips Hemat
Penyakit Toyota Yaris Berdasarkan Generasi
Setiap generasi Toyota Yaris memiliki karakter dan keluhan khas yang berbeda. Meskipun dikenal sebagai mobil hatchback bandel dan minim masalah, tetap ada beberapa komponen yang perlu diperhatikan, terutama jika Anda sedang mempertimbangkan membeli Yaris bekas. Berikut rangkuman penyakit yang umum terjadi di masing-masing generasi.
1. Yaris Generasi 1 (2006-2013)
Generasi pertama yang sering dijuluki “Yaris Bakpao” ini cukup populer karena bentuknya yang membulat dan kabin yang luas. Namun, beberapa masalah khas sering ditemui pada usia pakai yang sudah lebih dari 10 tahun.
Salah satu keluhan yang cukup umum adalah sensor oksigen yang sensitif. Ini dapat memicu konsumsi BBM menjadi boros atau mesin terasa kurang bertenaga. Selain itu, engine mounting pada generasi ini relatif lebih cepat aus, menyebabkan getaran mesin merembet ke kabin dan lingkar kemudi.
Keluhan lainnya adalah dinamo ampere yang sering melemah, terutama pada unit dengan pemakaian aksesori tambahan yang cukup banyak.
2. Yaris Generasi 2 (2013-2019)
Masuk ke generasi kedua yang dikenal sebagai “Yaris Lele”, pengguna kerap mengeluhkan respons CVT yang terasa telat, khususnya pada mobil yang belum pernah melakukan penggantian oli CVT secara rutin.
Shock belakang pada generasi ini juga dikenal lebih cepat mengalami kebocoran sehingga membuat mobil terasa limbung saat melewati jalan bergelombang. Selain itu, masalah pada bushing stabilizer juga cukup sering ditemukan dan biasanya ditandai dengan suara gluduk halus dari area kaki-kaki.
3. Yaris Generasi 3 (2020-sekarang)
Pada generasi terbaru, Toyota Yaris memiliki build quality yang lebih baik dan secara umum minim keluhan besar. Namun, beberapa masalah minor tetap perlu diperhatikan, seperti sensor dan fitur elektronik yang kadang menampilkan error ringan.
Selain itu, beberapa pengguna mengeluhkan karakter suspensinya yang agak keras, terutama pada jalan tidak rata. Meskipun bukan kerusakan, karakter ini sering menjadi catatan pemilik yang menginginkan kenyamanan lebih.
Penyebab Utama Penyakit Toyota Yaris
Di balik berbagai keluhan yang muncul pada Toyota Yaris, baik generasi awal hingga model terbaru sebenarnya ada beberapa faktor umum yang mempengaruhi kondisi kendaraan. Memahami penyebabnya membantu pemilik mengambil langkah pencegahan agar mobil tetap nyaman dan tidak mudah muncul masalah. Berikut selengkapnya:
1. Pola Pemakaian Harian (Macet atau Stop-and-go)
Mobil yang sering digunakan di kondisi macet atau stop-and-go cenderung mengalami beban kerja lebih berat, terutama pada bagian mesin, transmisi, dan kaki-kaki.
Pada Yaris yang dipakai harian di kota besar, komponen seperti throttle body, injektor, dan sistem CVT akan lebih cepat kotor atau aus. Tak jarang hal ini memicu gejala mesin brebet, transmisi ngempos, hingga getaran saat idle.
2. Kualitas Bensin dan Perawatan Mesin
Toyota Yaris cukup sensitif terhadap kualitas bahan bakar. Penggunaan bensin beroktan rendah atau bercampur kotoran berpotensi membuat sensor, terutama MAF dan O2 sensor bekerja tidak optimal. Hal ini berdampak pada tarikan yang menurun, konsumsi BBM lebih boros, bahkan muncul gejala brebet.
Jika tidak disertai perawatan mesin yang rutin seperti pembersihan throttle body dan penggantian filter, masalah tersebut akan semakin terasa.
3. Sparepart Aus Karena Umur
Sebagian besar Yaris generasi lama seperti Yaris Bakpao kini memasuki usia lebih dari 10-15 tahun. Wajar bila komponen seperti engine mounting, bushing arm, link stabilizer, hingga dinamo ampere mulai mengalami keausan.
Komponen karet cenderung cepat getas, sementara bagian kaki-kaki rentan menghasilkan suara gluduk. Usia pakai yang panjang tanpa peremajaan juga memperbesar peluang munculnya berbagai penyakit khas Yaris.
4. Jarang Melakukan Servis Berkala
Keluhan seperti AC kurang dingin, CVT telat respon, atau mesin bergetar sering kali muncul akibat servis berkala yang kurang diperhatikan. Padahal, servis berkala sangat penting untuk mencegah masalah kecil berkembang menjadi kerusakan besar yang membutuhkan biaya jauh lebih tinggi.
Penggantian oli transmisi, pembersihan sistem AC, serta pengecekan komponen kaki-kaki adalah hal yang penting untuk menjaga performa Yaris tetap stabil. Semakin jarang servis dilakukan, semakin besar pula risiko komponen mengalami kerusakan menjadi lebih parah.
Baca Juga: Distributor & Suppliers Shock Absorber Terpercaya di Indonesia Yaitu LKS Autoparts
Cara Mengatasi Penyakit Toyota Yaris
Menangani keluhan Toyota Yaris tidak selalu harus di bengkel besar. Banyak perawatan ringan yang bisa dilakukan sendiri, sementara sisanya membutuhkan pengecekan di bengkel resmi maupun bengkel umum terpercaya. Berikut panduannya:
1. Perawatan Ringan yang Bisa Dilakukan Sendiri
- Membersihkan filter udara secara berkala agar tarikan mesin tetap enteng.
- Menggunakan bensin beroktan sesuai rekomendasi untuk menjaga performa mesin.
- Memeriksa tekanan angin ban secara rutin untuk mengurangi getaran dan menjaga kenyamanan kabin.
- Membersihkan throttle body ringan (menggunakan cairan pembersih khusus) bila mesin mulai terasa brebet.
- Mengecek kondisi aki dan terminalnya untuk menghindari sulit start.
2. Servis Berkala yang Wajib Dilakukan
- Ganti oli mesin setiap 5.000-10.000 km sesuai kondisi pemakaian.
- Ganti oli CVT setiap 40.000 km agar perpindahan gigi tetap halus dan tidak ngempos.
- Servis AC rutin (cuci evaporator, cek freon, dan compressor) supaya kabin tetap dingin.
- Tune up berkala, seperti melakukan pembersihan injektor, pengecekan busi, dan pengecekan sensor.
- Spooring dan balancing setiap 10.000-15.000 km untuk menjaga kestabilan dan menghilangkan getaran di lingkar kemudi.
3. Sparepart yang Harus Dicek Saat Keluhan Muncul
- Kaki-kaki: Link stabilizer, bushing arm, shock absorber, dan ball joint untuk mengatasi suara gluduk.
- Sistem setir: Rack steer bila setir terasa berat atau muncul celah.
- Engine mounting: Bila getaran terasa masuk ke kabin.
- Dinamo ampere: Jika indikator aki menyala atau kelistrikan melemah.
- Kompresor AC dan magnetic clutch: Bila embusan terasa tidak dingin.
- Sensor MAF, O2, dan injektor: Bila konsumsi BBM menjadi boros.
Biaya Perbaikan Penyakit Toyota Yaris di Bengkel
Berikut gambaran biaya perbaikan Toyota Yaris di bengkel umum maupun spesialis:
Biaya Servis Ringan (Tune Up, Pembersihan, Servis Berkala)
- Ganti oli + filter + tune-up (servis ringan): Kisaran Rp300.000 – Rp500.000.
- Untuk servis kecil/mingguan (filter udara, oli, pengecekan cepat, dsb): Kisaran Rp 200.000 – Rp 400.000.
Biaya Penggantian Sparepart (Engine Mounting, Shock, sensor/kaki-kaki dan komponen terkait)
- Shock absorber OEM: Kisaran Rp 1,8 juta.
- Tie rod OEM: Kisaran Rp 500.000.
- Engine mounting: Kisaran Rp 200.000 – Rp 600.000.
- Lower arm OEM: Kisaran Rp 1,3 jutaan
Biaya Perbaikan Transmisi CVT
Keluhan seperti CVT ngempos, telat respon, atau perpindahan gigi tidak halus cukup sering muncul pada Yaris generasi kedua. Perbaikannya bergantung pada tingkat kerusakan.
Kisaran Biaya:
- Ganti oli CVT + reset CVT: Berkisar antara Rp600.000 – Rp1.200.000.
- Overhaul ringan CVT: Kisaran Rp1.800.000 – Rp3.500.000.
- Overhaul berat CVT/ganti unit: Kisaran Rp7.000.000 – lebih dari Rp14.000.000.
Catatan: Semua angka di atas bersifat estimasi, biaya sebenarnya sangat tergantung pada kondisi mobil, tingkat kerusakan, jenis sparepart, dan lokasi bengkel. Untuk Yaris, pemilik disarankan melakukan servis berkala rutin dan inspeksi kaki-kaki serta transmisi, terutama jika mobil sudah berumur atau sering dipakai di kondisi stop-and-go seperti di kota besar.
Tips Agar Toyota Yaris Awet dan Minim Penyakit
Agar Toyota Yaris kamu tetap awet dan minim masalah, pastikan selalu menggunakan sparepart yang tepat. Pilih komponen OEM atau produk aftermarket berkualitas seperti LKS Autoparts dari Mitra Abadi Autoparts yang dikenal memiliki kualitas setara OEM, bertaraf world class, dan menawarkan kualitas terbaik di kelasnya.
Komponen seperti engine mounting, bushing, shock absorber, hingga ball joint dari LKS Autoparts dapat menjadi pilihan aman tanpa mengorbankan kenyamanan maupun durabilitas. Selain memilih sparepart yang tepat, menentukan bengkel juga tidak kalah penting.
Pastikan bengkel memiliki mekanik bersertifikasi, transparansi biaya, serta menggunakan alat diagnosa yang sesuai standar. Bengkel yang jujur biasanya akan memeriksa komponen secara menyeluruh dan memberikan rekomendasi perbaikan sesuai kebutuhan, bukan sekadar mengganti parts tanpa alasan jelas.
Percayakan segala kebutuhan sparepart Toyota Yaris Kamu bersama Mitra Abadi Autoparts, dan nikmati performa kendaraan yang lebih optimal dan tahan lama.










