Penyakit Xpander Ultimate: Masalah Umum, Penyebab, dan Solusi Perbaikannya

penyakit-xpander-ultimate

Bagikan

Mitsubishi Xpander Ultimate dikenal sebagai salah satu MPV keluarga dengan fitur lengkap dan tampilan modern. Namun, semakin banyak pemilik yang mulai berbagi pengalaman mengenai beberapa masalah yang muncul seiring usia pakai.

Hal seperti ini wajar, karena setiap mobil pasti punya kelemahan, terutama ketika dipakai harian, sering melewati jalan kurang rata, atau jarang diservis tepat waktu.

Di artikel ini, akan membahas masalah yang sering dikeluhkan pengguna Xpander Ultimate, penyebabnya, kisaran biaya perbaikan, sampai tips agar penyakitnya tidak cepat muncul kembali.

Kenapa Banyak Pengguna Mulai Mengeluhkan Xpander Ultimate?

Walaupun secara umum Xpander Ultimate cukup nyaman dan fiturnya lengkap, beberapa komponen mulai terasa “capek” setelah pemakaian tahunan. Faktor seperti kondisi jalan, beban keluarga, penggunaan stop-and-go di kota, sampai sparepart fast moving yang aus ikut memicu keluhan.

Selain itu, varian Ultimate punya fitur lebih banyak dibanding varian standar. Fitur tambahan berarti beban kerja komponen juga lebih besar. Kalau servisnya tidak konsisten, akhirnya performa mobil pun menurun.

Daftar Penyakit Xpander Ultimate yang Paling Sering Muncul

Ini dia beberapa masalah yang paling sering didengar dan ditemukan dari pengalaman para pengguna Xpander Ultimate di luar sana. Mari bahas satu per satu secara jelas dan teratur.

1. Suspensi Xpander Ultimate Terasa Keras atau Memantul

Keluhan ini cukup sering muncul. Saat melewati jalan yang tidak rata, mobil bisa terasa memantul atau malah keras seperti menghantam jalan.

Biasanya ini terjadi karena shock absorber mulai melemah atau bocor. Bagian belakang bekerja cukup berat, jadi kalau komponen ini sudah aus, kemampuan meredam guncangan menurun dan kenyamanan berkendara ikut berkurang.

2. Mesin Getar pada RPM Rendah

Saat mesin idle atau mobil melaju pelan, getaran kadang terasa sampai ke kabin atau setir. Penyebab paling umum adalah engine mounting yang getas atau retak sehingga tidak mampu meredam getaran mesin.

Selain itu, throttle body yang kotor atau setelan ECU yang kurang optimal juga bisa membuat RPM idle tidak stabil sehingga menimbulkan getaran tambahan.

3. Konsumsi BBM Xpander Ultimate Terasa Boros

Walaupun Xpander sebenarnya cukup irit (sekitar 13-14 km/liter di dalam kota), ada kalanya konsumsi BBM tiba-tiba terasa boros. Penyebabnya bisa dari filter udara yang kotor, busi yang mulai lemah, oli mesin yang terlambat diganti, atau tekanan angin ban yang kurang. Gaya berkendara yang agresif juga sangat mempengaruhi efisiensi bahan bakar.

4. AC Xpander Ultimate Kurang Dingin / Bau Tidak Sedap

Kadang AC terasa tidak sedingin biasanya atau mengeluarkan bau tidak enak saat pertama dinyalakan. Hal ini bisa terjadi karena freon berkurang akibat kebocoran kecil, kondensor kotor, atau filter kabin yang tersumbat.

Untuk bau tidak sedap, masalah utamanya biasanya debu dan jamur yang menumpuk di evaporator sehingga perlu pembersihan menyeluruh.

5. Bunyi Gluduk di Area Kaki-Kaki

Saat melewati jalan rusak atau polisi tidur, bunyi “gluduk” atau “klek” kadang terdengar dari bawah mobil. Ini menandakan ada komponen kaki-kaki yang mulai aus, seperti bushing arm yang getas, link stabilizer yang kendor, atau ball joint dan tie rod yang mulai oblak. Keausan ini wajar terjadi seiring usia pakai dan kondisi jalan sehari-hari.

6. Masalah Transmisi CVT 

Khusus untuk Xpander Ultimate Facelift (2021 ke atas) yang menggunakan transmisi CVT, beberapa pengguna merasakan hentakan kecil, tarikan yang lambat, atau tenaga yang terasa tertahan. Transmisi CVT memang sensitif terhadap kualitas oli.

Jika oli sudah menurun kualitasnya atau volumenya kurang, respons CVT ikut terpengaruh. Karena itu, oli CVT harus diganti tepat waktu dan memakai spesifikasi yang sesuai dari pabrikan.

Baca Juga: Rack Steer Xpander Bunyi? Simak Solusi dan Harga Sparepartnya

Penyebab Xpander Ultimate Sering Bermasalah

Sebagai pemilik, kamu perlu memahami apa saja yang membuat mobil ini cukup rentan mengalami masalah-masalah tersebut.

1. Beban Fitur Tambahan pada Varian Ultimate

Varian Ultimate memang membawa sejumlah fitur tambahan yang lebih lengkap. Misalnya, sistem kelistrikan yang lebih kompleks bisa memberikan beban ekstra pada aki, sementara bobot mobil yang sedikit lebih berat dapat mempercepat keausan komponen suspensi dan kaki-kaki, terutama jika sering membawa muatan penuh.

2. Kondisi Jalan dan Pola Pemakaian Harian

Faktor ini termasuk yang paling menentukan. Sering melintasi jalan rusak atau berlubang akan memberi beban ekstra pada mobil. Kalau kamu mengemudi dengan gaya agresif, seperti rem dan gas mendadak, bisa membuat komponen fast moving seperti kaki-kaki, rem, dan suspensi bekerja lebih keras dan lebih cepat aus.

3. Sparepart Fast Moving yang Rentan Aus Cepat

Beberapa komponen fast moving pada Xpander memiliki usia pakai yang relatif singkat dibandingkan mobil sejenis dari merek lain. Komponen seperti karet bushing arm, link stabilizer, dan shock absorber bawaan pabrik bisa lebih cepat aus, terutama jika digunakan di kondisi jalan yang menantang seperti di Indonesia.

Biaya Perbaikan Penyakit Xpander Ultimate

Tentu saja, biaya perbaikan Xpander Ultimate bisa berbeda-beda tergantung bengkel, lokasi, dan merek sparepart yang kamu pilih. Berikut gambaran umum estimasi biaya perbaikan dan pergantian suspensi.

1. Biaya Perbaikan dan Pergantian Suspensi

Biaya ganti shock absorber per unit biasanya berkisar antara Rp 500.000 hingga Rp 2.500.000, sedangkan bushing atau karet arm sekitar Rp 300.000 hingga Rp 600.000. Disarankan untuk mengganti komponen ini jika muncul gejala keras, kendaraan terasa memantul, atau limbung saat dikendarai.

2. Biaya Perbaikan dan Pergantian Kaki-kaki

Pergantian ball joint atau tie rod biasanya menghabiskan biaya antara Rp 300.000 hingga Rp 800.000, ditambah spooring dan balancing sekitar Rp 150.000 hingga Rp 300.000. Jika terdengar suara gluduk terus-menerus, biasanya ada dua atau lebih komponen yang harus diganti sekaligus.

3. Servis Transmisi CVT

Servis transmisi CVT juga penting diperhatikan. Untuk ganti oli CVT, biayanya berkisar Rp 600.000 hingga Rp 1.000.000 dan biasanya sudah termasuk servis besar pada interval tertentu. Jika gejala slip ringan muncul, pengecekan dan reset awal cukup, biayanya sekitar Rp 150.000 hingga Rp 300.000.

Namun, jika perlu penggantian part tertentu atau servis lengkap, biaya bisa jauh lebih besar, mulai dari Rp 1.000.000 hingga Rp 3.000.000 tergantung tingkat kerusakan dan suku cadang yang digunakan.

4. Servis Sistem AC

Isi ulang freon lengkap dengan pengecekan biasanya memerlukan biaya sekitar Rp 150.000 hingga Rp 350.000. Untuk cuci evaporator atau blower, biayanya berkisar Rp 300.000 hingga Rp 600.000. Jika kompresor mulai melemah, biayanya bisa jauh lebih besar dan sebaiknya dicek langsung oleh teknisi.

Cara Mencegah Penyakit Xpander Ultimate Agar Tidak Mudah Kembali

Supaya mobil tetap nyaman dipakai dan umur komponennya lebih panjang, berikut beberapa tips sederhana tapi efektif yang bisa kamu lakukan.

  1. Servis Rutin Tepat Waktu
    Jangan tunda ganti oli mesin, oli transmisi CVT, dan filter-filter sesuai jadwal. Servis rutin adalah kunci agar mesin dan transmisi tetap awet dan performa mobil tetap maksimal.
  2. Perhatikan Kaki-Kaki Mobil
    Ketika melewati jalan rusak atau polisi tidur, perlambat laju mobilmu. Mengemudi dengan santun di jalanan kurang mulus akan mengurangi risiko kerusakan suspensi, sokbreker, dan komponen kaki-kaki lainnya.
  3. Cek Tekanan Ban Secara Berkala
    Pastikan tekanan angin ban selalu sesuai rekomendasi pabrik (stiker di pintu pengemudi). Ban kempes membebani kaki-kaki, sedangkan ban terlalu keras membuat suspensi terasa kaku. Ban yang ideal membuat mobil nyaman dan aman dikendarai.
  4. Perawatan AC
    Bersihkan filter kabin secara berkala atau ganti tiap 6 bulan/10.000 km. Lakukan flushing AC jika udara mulai terasa kurang dingin atau muncul bau tidak sedap. AC yang terawat membuat kabin nyaman dan mencegah komponen AC cepat rusak.
  5. Hindari Beban Berlebih
    Jangan terlalu sering membawa beban berat melebihi kapasitas mobil. Beban berlebih mempercepat keausan kaki-kaki, suspensi, dan rem.
  6. Gunakan Bahan Bakar Sesuai Spesifikasi
    Selalu pakai BBM dengan oktan yang dianjurkan oleh pabrikan. Bahan bakar yang tepat menjaga performa mesin tetap optimal dan mencegah masalah yang bisa timbul akibat knocking atau deposit karbon berlebih.
  7. Ganti Sparepart Fast-Moving Sebelum Rusak Parah
    Komponen fast-moving seperti kampas rem, shockbreaker, dan filter oli lebih baik diganti sebelum benar-benar aus. Ini lebih hemat dan mencegah kerusakan lebih besar yang bisa bikin biaya perawatan membengkak.

Kesimpulan

Xpander Ultimate memang mobil keluarga yang hebat, tapi suspensi dan kaki-kakinya bisa cepat terasa ‘lelah’ jika sering membawa beban atau melintasi jalan rusak. Solusinya, gunakan sparepart aftermarket berkualitas seperti LKS Autoparts untuk menjaga performa mobil.

Produk LKS Autoparts mulai dari kaki-kaki mobil seperti cv joint, shock absorber, steering rack, hingga sparepart lainnya, memiliki kualitas setara OEM, world class, dan terbaik di kelasnya.

Semua dirancang tahan banting tapi tetap bersahabat di kantong, sehingga mobil tetap prima dalam jangka panjang.

Untuk melihat koleksi lengkap dan menemukan produk yang pas buat Xpander Ultimate-mu, cek katalognya di Mitra Abadi Autoparts sekarang!