Mazda Biante bekas dikenal sebagai MPV keluarga yang nyaman, lega, dan penuh fitur premium. Namun, seperti halnya mobil bekas lainnya, ada beberapa “penyakit” khas yang wajib diwaspadai agar performanya tetap prima.
Banyak pemilik baru tidak menyadari gejala awal kerusakan, mulai dari getaran halus, suara aneh, hingga penurunan kenyamanan berkendara, yang sebenarnya bisa dicegah jika ditangani sejak dini.
Dengan memahami ciri-ciri kerusakan, penyebabnya, serta langkah perbaikan yang benar, kamu bisa menjaga performa Biante agar tetap nyaman dan responsif. Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai masalah umum pada Mazda Biante beserta solusi yang paling efektif.
Table of Contents
ToggleKenapa Mazda Biante Punya Banyak Keluhan?
Keluhan pada Mazda Biante umumnya terjadi karena usia pakainya yang sudah tidak muda dan kompleksitas fiturnya. Banyak unit yang dijual sebagai mobil bekas memiliki riwayat perawatan yang berbeda-beda, ada yang dirawat di bengkel spesialis, tetapi banyak juga yang asal pakai.
Kombinasi fitur elektrik yang banyak, ruang kabin besar, serta mesin dan transmisi yang sensitif terhadap perawatan membuat Biante lebih mudah menunjukkan gejala masalah ketika servisnya tidak konsisten. Akhirnya, keluhan pun muncul dan menumpuk, terutama pada unit yang tidak dirawat dengan benar sejak awal.
Daftar Penyakit Mazda Biante yang Paling Sering Ditemui
Mengingat karakter Mazda Biante yang penuh fitur dan mengandalkan banyak komponen elektrik serta mekanikal, ada beberapa masalah yang paling sering muncul pada unit mobil bekas, terutama yang perawatannya kurang rapi. Berikut daftar penyakit yang umum ditemui beserta gejala, penyebab, dan komponen yang perlu dicek di bengkel atau spesialis Mazda:
1. Masalah Overheat pada Mazda Biante
Overheat adalah keluhan paling umum. Biasanya berkaitan dengan radiator mampet, water pump melemah, atau thermostat macet. Jika dibiarkan, mesin bisa kehilangan performa dan berisiko jebol.
2. Getaran Mesin atau Idling Tidak Stabil
Biante cukup sensitif pada area pembakaran. Throttle body kotor, busi aus, atau coil ignition melemah dapat membuat mesin bergetar saat diam maupun saat akselerasi ringan.
3. Transmisi Matic Mazda Biante Lemot atau Nyentak
Masalah sering muncul karena ATF telat ganti atau kualitasnya buruk. Selain itu, solenoid dan valve body yang kotor dapat membuat perpindahan gigi terasa lambat atau tersentak.
4. AC Kurang Dingin atau Mati Tiba-tiba
Kompresor aus, magnetic clutch melemah, atau filter kabin kotor merupakan penyebab paling umum. Jika airflow sudah lemah, AC akan terasa tidak stabil.
5. Suspensi Depan Bunyi “Gluduk”
Biasanya disebabkan bushing arm getas, stabilizer link aus, atau shock absorber mulai lemah. Biante yang bobotnya besar membuat bagian ini cepat bekerja keras.
6. Masalah Steering Elektrik (EPS) Error
Motor EPS yang mulai aus atau sensor kemudi bermasalah membuat setir terasa berat atau muncul indikator error. Ini cukup sering terjadi pada unit yang jarang diservis di bengkel spesialis.
7. Konsumsi BBM Lebih Boros dari Normal
O2 sensor melemah, MAF sensor kotor, atau injektor mulai tersumbat bisa membuat bensin boros. Gejalanya biasanya tarikan juga ikut loyo.
8. Keluhan Power Sliding Door Macet
Rel kotor, motor pintu aus, atau switch bermasalah sering membuat pintu geser sulit membuka/menutup otomatis.
9. Headlamp Buram atau Sering Mati
Soket lampu panas, ballast bermasalah (untuk tipe HID), atau reflektor kusam membuat cahaya lampu melemah dan cepat rusak.
Penyebab Utama Penyakit Mazda Biante
Sebelum membahas solusi, penting memahami akar masalahnya. Banyak keluhan pada Mazda Biante bekas sebenarnya bukan karena kualitas mobilnya buruk, tetapi akibat kombinasi usia kendaraan, karakter desain yang sensitif, serta pola perawatan pemilik sebelumnya. Berikut faktor utama yang paling mempengaruhi:
1. Usia Komponen dan Minimnya Perawatan Berkala
Sebagian besar Biante kini berusia lebih dari 8–10 tahun. Komponen seperti bushing, radiator, sensor, hingga coil ignition sudah mulai menua. Jika pemilik sebelumnya tidak rajin servis di bengkel atau spesialis Mazda, kerusakan kecil bisa berkembang menjadi keluhan besar.
2. Desain Sistem Pendingin yang Sensitif
Biante memakai sistem pendingin yang cukup “rewel”. Radiator mudah kotor, thermostat cepat macet, dan water pump harus dalam kondisi prima. Sedikit saja terjadi gangguan aliran coolant, mesin dapat cepat overheat, terutama pada perjalanan jauh atau macet panjang.
3. Penggunaan Oli dan ATF yang Tidak Tepat
Mesin dan transmisi Mazda terkenal sensitif terhadap kualitas pelumas. Oli mesin yang terlalu encer atau ATF non-standar dapat membuat tarikan loyo, perpindahan gigi nyentak, hingga mempercepat kerusakan solenoid dan valve body.
4. Kualitas Bahan Bakar yang Tidak Stabil
Sensor-sensor seperti MAF dan O2 pada Biante mudah terpengaruh oleh bahan bakar berkualitas rendah. Jika sering mendapatkan BBM kotor atau oktan tidak sesuai, mesin menjadi boros, tidak bertenaga, dan injektor cepat kotor.
Baca Juga: Suspension Arm Mazda Bermasalah? Begini Cara Mengatasinya
Ciri-ciri Mazda Biante Sudah Mulai Bermasalah
Berbagai penyakit pada Mazda Biante biasanya muncul dengan tanda-tanda yang cukup jelas. Mengenali gejala sejak awal bisa mencegah kerusakan lebih besar dan biaya perbaikan yang membengkak. Berikut ciri-ciri umum yang perlu Anda waspadai:
1. Suara Mesin Tidak Halus
Mesin mulai terdengar kasar, getar saat idle, atau muncul suara “tek-tek” hingga “gredek” saat akselerasi. Ini bisa menandakan masalah pada busi, coil, throttle body, atau komponen internal yang mulai aus.
2. Tarikan Menurun atau Matic Mengentak
Akselerasi terasa berat, perpindahan gigi tidak mulus, atau muncul hentakan saat pindah gigi. Biasanya berkaitan dengan ATF yang telat diganti, solenoid kotor, atau valve body mulai lemah.
3. Suhu Mesin Cepat Naik
Jika jarum temperatur lebih cepat merangkak ke atas dari biasanya, ini indikasi radiator mulai mampet, water pump melemah, atau thermostat sudah tidak bekerja dengan baik.
4. AC Berbau atau Hembusan Lemah
AC tidak lagi dingin maksimal, keluarnya angin sangat pelan, atau muncul bau tidak sedap. Penyebabnya bisa dari filter kabin kotor, evaporator mulai tersumbat, hingga kompresor melemah.
5. Pintu Geser Sering Ngadat
Power sliding door tiba-tiba berhenti, tidak mau menutup penuh, atau hanya bekerja saat didorong manual. Umumnya karena rel kotor, motor pintu aus, atau switch sudah mulai rusak.
Estimasi Biaya Perbaikan Penyakit Mazda Biante
Mengetahui kisaran biaya perbaikan dapat membantu pemilik Mazda Biante mempersiapkan budget servis, terutama untuk unit mobil bekas yang umumnya membutuhkan perhatian ekstra. Berikut estimasi biaya yang paling umum dikeluarkan untuk menangani penyakit khas Biante (perkiraan dapat berbeda antar bengkel):
- Biaya Perbaikan Sistem Pendingin: berkisar Rp175.000 – Rp350.000.
- Biaya Servis Transmisi Matic: sekitar Rp700.000 – Rp900.000.
- Biaya Perbaikan AC dan Kompresor: untuk servis ringan Rp 100.000 – Rp 250.000. Untuk servis berat (overhaul) berkisar Rp 1.500.000 – Rp 3.500.000
- Biaya Perbaikan Suspensi: Untuk komponen ringan berkisar Rp 90.000 – Rp 350.000. Untuk penggantian suspensi berat, sekitar Rp 500.000 – Rp 2.500.000
- Biaya Perbaikan EPS: untuk servis ringan sekitar Rp750.000. Untuk servis berat (ganti rack steer assy) bisa mencapai Rp5.000.000.
- Biaya Tune Up dan Engine Scanner: untuk tune-up umumnya berkisar Rp 300.000 – Rp 800.000. Namun untuk Untuk paket lengkap (tune-up + reset/scan), banyak bengkel memasang tarif di kisaran Rp 500.000 – Rp 1.200.000.
Biaya sangat bervariasi tergantung jenis, tempat bengkel dan kualitas suku cadang, apakah hanya jasa atau sudah termasuk sparepart, dan kompleksitas pekerjaan. untuk harga yang lebih akurat, Kamu bisa mengunjungi langsung bengkel umum atau spesialis untuk kendaraan.
Tips Mencegah Penyakit Mazda Biante di Masa Depan
Untuk menjaga Mazda Biante tetap nyaman, bertenaga, dan bebas dari penyakit khasnya, terapkan langkah-langkah pencegahan berikut:
- Ikuti jadwal servis berkala:
- Servis setiap 10.000 km atau 6 bulan, termasuk pengecekan sistem pendingin, oli mesin, ATF, sensor-sensor, dan throttle body.
- Untuk mobil yang sering macet atau perjalanan jauh, lakukan servis tiap 7.000–8.000 km.
- Cek komponen penting setiap 5.000 km:
- Bagian yang wajib diperiksa: air radiator, selang coolant, filter udara, filter kabin, busi, coil ignition, kondisi ATF, shock absorber, dan bushing.
- Pemeriksaan rutin membantu mendeteksi gejala awal sebelum menjadi kerusakan besar.
- Gunakan oli, ATF, dan bahan bakar sesuai rekomendasi pabrikan:
- Oli dengan viskositas tepat menjaga performa mesin.
- ATF tipe M-V atau setara menjaga perpindahan gigi tetap halus.
- Bahan bakar minimal RON 92 agar pembakaran optimal dan sensor seperti O2 serta MAF tetap awet.
Dengan menerapkan tiga langkah ini secara disiplin, Mazda Biante dapat tetap memberikan kenyamanan berkendara maksimal meski usianya bertambah.
Apakah Mazda Biante Masih Worth It?
Mazda Biante tetap menarik sebagai MPV bekas karena kabin luas, kursi fleksibel, fitur pintu geser elektrik, dan performa mesin yang relatif bandel. Harga bekasnya kini lebih terjangkau, menjadikannya pilihan “value for money” bagi keluarga yang membutuhkan mobil lega dan nyaman.
Namun, sebelum membeli Biante bekas, perhatikan riwayat perawatan, khususnya suspensi dan kaki‑kaki, karena beberapa unit tua sering mengalami masalah di bagian ini. Pilih unit yang kondisinya terawat, servis rutin dilakukan, dan komponen kaki‑kaki masih sehat agar kenyamanan berkendara tetap maksimal.
Untuk menjaga suspensi tetap prima, gunakan sparepart otomotif dari LKS yang memiliki kualitas setara OEM, world class, dan kualitas terbaik di kelasnya. Sparepart ini membantu mempertahankan stabilitas, kenyamanan, dan handling Mazda Biante, sehingga mobil tetap nyaman digunakan meski usianya sudah tidak muda.










